CARA AGAR DIBERI KECUKUPAN OLEH ALLAH S.W.T
Bagaimana supaya kita dicukupi?.. selebihnya makan, minum, tempat tinggal, pakaian, sebetulnya tidak perlu berlebihan ya, Allah akan mencukupi.
Hadirin, pertanyaannya bagaimana supaya kita termasuk orang yang dicukupi oleh Allah ternyata dalilnya ini “Wamayyatawakkalalallah fahuwa hasbuh”.
Jadi bukan perkara cerdas, bukan perkara kerja keras, bukan perkara kerja cerdas, semua itu tidak cukup. Tetapi yang membuat kita dicukupi adalah hati yang tawakal.
Lalu AA GYM menjelaskan,, Wah kalau tawakal nanti gimana dong dia tidak kerja? tunggu dulu!! Ingat perumpamaan orang masuk hutan ada yang masuk hutan sendiri dengan segala jerih payahnya untuk mencapai puncak ada yang lapor karena ada pengumuman barangsiapa yang memasrahkan dirinya kepada pemilik penguasa hutan ini niscaya akan dicukupi dituntun sampai ke tujuan. Yang satu jalan sendiri yang satu memasrahkan diri. Sama hutannya, sama gunungnya mana kira-kira yang paling efektif dan efisien ikhtiarnya?, yang jalan sendiri atau yang dituntun?
Jangan sok ikhtiar hadirin, ikhtiar tidak dituntun itu “menderita”. Yang benar ikhtiar itu adalah ikhtiarnya dituntun oleh Allah karena Wamayyatawakkalalallah fahuwa hasbuh. Dan dicukupi itu bukan hanya kecukupan duniawi ataupun materi tapi dicukupi hatinya dengan kekayaan batin, dicukupi ilmunya, dicukupi oleh Allah data fakta informasi pokoknya keperluan apapun dicukupi.
ini Haditsnya:
“izakoroja rojul min baitihi fa khola”
Artinya : “Apabila keluar seseorang dari rumahnya dan lalu dia berkata “dengan menyebut nama Allah bismillahi tawakaltu alallah laa hawlawala quwwata illabillah maka dikatakan kepadanya engkau telah mendapat petunjuk, angkau diberikan kecukupan, dan engkau dilindungi”.
Jadi kalau kita tawakal kita akan diberikan informasi berupa petunjuk kecukupan, segala keperluan, dan perlindungan. Sampai setan juga mengatakan kepada kawan-kawannya “Kaifa lakhabirojulin faqohudhiya wakufia wahukiya”. Bagaimana engkau bisa menyesatkan orang yang sudah diberikan Hidayah diberikan kecukupan dan dipelihara oleh Allah subhanahuwata'ala.
Makanya hadirin sekalian ilmu tawakal
ini adalah ilmu yang membuat kita betul-betul dicukupi kebahagiaan, dicukupi
ketenangan, dicukupi informasi, dicukupi keperluan batin, akal, jasad kita.
Karena orang tawakal itu adalah orang yang benar-benar bertauhid yakin bahwa
segala-galanya itu total milik Allah dalam genggaman Allah Subhanahu Wa Ta'ala
tidak akan datang nikmat sekecil apapun tanpa izin pemiliknya Allah Subhanahu
Wa Ta'ala, tidak bisa menimpa musibah sehalus apapun tanpa izin Allah.
Jadi kalau orang yang tawakal dagang dia akan berbuat baik kepada pembeli, bukan supaya orang itu beli..!.
Dia berbuat baik kepada pembeli, agar Allah yang Maha Menatap, Maha Melihat, Maha Mengatur Rizky, itu Ridho. Apakah diberi atau tidak rizky lewat dia tidak ada masalah. Sudah dilayani dengan baik dia tidak jadi beli tidak apa-apa karena Allah belum menggerakkan rezeki lewat dia, tapi sudah dapat pahala.
Sangat berbeda dengan pedagang yang menganggap pembeli sumber Rizki dia akan berusaha keras agar orang itu beli. Tetapi orang yang tawakal akan berusaha keras berdagang dengan cara terbaik agar Allah Ridho. Apakah Allah memberi rezeki dia atau tidak itu tidak jadi masalah, diberi Alhamdulillah, tidak diberi Alhamdulillah, karena dia sudah berbuat baik kepada pembeli.
Perlu Saudara ketahui, orang tua mendidik anak bukan supaya anak berterima kasih kepadanya, walaupun dididik untuk berterimakasih, tetapi mendidik agar Allah yang menitipkan anak-anak Ridha kepada kita sebagai orang tua. Nanti hadiahnya anak akan di bolak-balik hatinya oleh Allah mungkin akan ada yang kurang berterima kasih, terus saja berbuat baik.
Termasuk suami kepada istri, istri kepada suami, kalau mau baik ya baik saja bukan supaya dianggap baik, bukan supaya dibales budi, bukan supaya tidak diperlakukan buruk, tapi kita berbuat baik kepada pendamping hidup karena Allahlah yang menilai. Mungkin sudah berbuat baik tetapi tidak di terima kasihi, tidak dihargai, itu tidak jadi masalah besar. Karena pertolongan Allah itu “Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu” .
Jadi jangan lelah ‘Aduh saya sudah pasrah kau tidak datang saja rezeki’, lah bisa pasrah itu tuh dan rezeki. Tidak semua orang bisa tawakal pas sudah tawakal nggak datang-datang saja, belum tawakalnya karena dia masih menganggap tawakal itulah yang mendatangkan, tawakal itu amal shaleh.
Saudara-saudaraku bisa lihat videonya link ada disini๐






