KENAPA HARUS SHOLAT BERJAMAAH ?

KATALOG TERBITAN DARI DR. FADHL ILAHI

Hari ini saya menemukan buku yang berjudul "Kenapa Harus Sholat Berjamaah".

Buku yang ditulis oleh "Syaikh Mu'min bin Fathi'Al-Haddad" dan di terbitkan oleh PT AQWAM MEDIA PROFETIKA ini menginspirasi saya betapa pentingnya sholat berjamaah.

Dimana buku yang berjudul Kenapa Harus Sholat Berjamaah ini menerangkan keutamaan sholat berjamaah diantaranya :

A. Naungan Allah pada Hari Kiamat

Di antara bukti keutamaan sholat berjamaah ialah barangsiapa yang sangat mencintai masjid guna mengerjakan sholat berjamaah di sana, Allah akan menaunginya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. 

Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda :

 "Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Rabbnya, seorang hatinya bergantung dimasjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah , berkumpul dan berpisah karena-Nya, seorang yang dirayu oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, lalu ia berkata, 'Sesungguhnya aku takut kepada Allah', seseorang yang bersedekahdengan sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang mengingat Allah dalam keadaan sepi (sendiri) lalu kedua matanya berlinang air mata." 

Di dalam riwayat Imam Malik disebutkan, "dan seseorang yang hatinya bergantung dengan masjid jika ia keluar darinya hingga ia kembali kepadanya."

Imam Nawawi menjelaskan tentang sabda beliau, "dan seseorang yang hatinya bergantung dimasjid." Artinya, rasa cinta yang sangat tinggi terhadap masjid dan rutin melaksanakan sholat jamaah di dalamnya, dan bukan berarti selalu duduk di dalam masjid."

Al-Allamah Al-'Aini menjelaskan bahwa kesimpulan dari sabda beliau adalah, "Di dalamnya terdapat keutamaan orang yang rutin ke masjid untuk mengerjakan sholat berjamaah. Karena, Masjid adalah Baitullah dan rumah semua orang yang bertaqwa. Sudah seharusnya, orang yang dikunjungi memuliakan orang yang berkunjung. Lantas, bagaimana halnya dengan Rabb Yang Mahamulia?"

B. Keutamaan Berjalan Menuju Masjid

Sholat jamaah termasuk amalan yang pahalanya diperuntukan bagi seorang muslim semenjak ia memulai dengan mengerjakan sebabnya sebelum melaksanakan rukunnya. Langkah-langkah orang yang keluar untuk melaksankannya akan dicatat, bahkan para malaikat berebut untuk mencatatnya. Berjalan untuk melaksanakan sholat jamaah juga termasuk amalan yang bisa menjadi jaminan kebaikan bagi seorang hamba selama hidup dan ketika matinya. Sebagaimana amalan ini juga termasuk amalan yang dapat melebur kejelekan dan meninggikan derajat. Hal ini tidak hanya berlaku ketika seorang hamba pergi ke masjid saja, tapi juga ketika ia pulang darinya.

orang yang berangkat ke masjid dalam keadaan suci untuk melaksanakan sholat fardu secara berjamaah, maka baginya pahala Haji dan Umrah serta berada dalam jaminan Allah Yang Maha Muasalagi Maha Menentukan. Ia juga akan bersuka cita dengan adanya berita gembira dengan memperoleh cahaya yang sempurna pada hari kiamat lantaran dirinya berjalan ke masjid di kegelapan. Allah juga menyiapkan untuknya tempat singgah di surga setiap kali ia pergi ke masjid dan kembali darinya.

Dengan taufiq Allah, akan saya sebutkan beberapa hadits yang menunjukan keutamaan amalan berjalan menuju masjid.

  1. Langkah kaki yang dicatat
Nabi yang berbicara dengan wahyu, menerangkan bahwa langkah yang di ayunkan oleh seorang muslim menuju masjid sesungguhnya kan di catat. Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Jabir bin Abdillah berkata , "Bani Salimah" ingin pindah ke dekat masjid, karna tempat tersebut kosong. Tatkala hal itu sampai kepada Nabi.

Beliau bersabda : "Wahai ban Salimah, menetaplah di permukiman kalian karna langkah-langkah kalian akan dicatat."

Mereka pun menjawab, 'Tidak ada yang mengembirakan kami bila kami berpindah'

Imam Nawawi menjelaskan bahwa sabda Nabi, "Wahai Bani Salimah, menetaplah di permukiman kalian karna langkah-langkah kalian akan dicatat." Mengandung arti, tetap tinggallah kalian di permukiman kalian. Sebab, jika kalian tetap disitu maka jejak dan langkah-langkah yang sering kalian tempuh ke masjid akan dicatat.

Demikian pula Abu Sa'id Al-Khudri menyebutkan bahwa perintah Nabi kepada Bani Salimah untuk menetap di permukiman mereka yang terletak jauh dari masjid, terjadi sesudah turunya sebuah ayat yang mulia.

"Sesunguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan ....(Yasin:12)."

Imam Tirmidzi meriwayatkan bahwa Abu Sa'id Al-Khudri berkata, "Bani Saliman yang tinggal di ujung kota Mdinah ingin pindah ke dekat masjid, kemudian turunlah ayat berikut, 'Sesunguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. (Yasin:12).'

Rasulullah pun bersabda, 'Sesungguhnya jejak-jejak kalian akan dicatat, maka janganlah kalian berpindah'."

Abdullah bin Abbas berkata sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah di dalam kitab Sunannya, "Rumah kaum Anshar terletak jauh dari masjid dan dan meraka ingin pindah mendekatinya. Maka turunlah ayat, 'Sesunguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan ....(Yasin:12).'

Beliau Melanjutkan, 'Maka, mereka tetap tinggak di tempat itu'

Dicatatnya langkah kaki yang diayunkan menuju masjid tidak hanya ketika pergi saja, tetapi ketika pulang pun demikian. Imam Muslim telah meriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab mengenai kisah seorang lelaki dari suku Anshar yang tidak pernah tinggal sholat berjamaah dan tidak tertarik dengtan rumah yang berada di dekat masjid.

Ia berkata Nabi, "Aku tidak suka rumahku berada di samping masjid, karena kuingin langkah-langkah yang kuayunkan menuju masjid dicatat. Begitu pula dengan kepulanganku tatkala aku telah kembali kepada keluargaku."

Rasulullah kemudian bersabda : "Allah telah mengumpulkan semua itu untukmu."

Di riwayat Ibnu Hibban disebutkan, "Allah telah memberikan itu semua kepadamu. Allah telah memberikan kepadamu apa yang engkau cari, semuanya."

Dalil dalam hadits di atas bermakna bahwa ia menginginkan agar kepergiannya ke masjid dan dan kepulangannya kerumah dicatat. Kemudian Nabi memberi kabar gembira padanya bahwa keinginannya benar-benar telah dicatat.

        2. Diperebutkan oleh para malaikat

Di antara dalil yang menunjukan tentang keutamaan berjalan ke masjid untuk melaksanakan sholat jamaah adalah, Allah telah meninggikan kedudukan langkah-langkah orang yang berjalan ke masjid. Tidak hanya itu, bahkan para malaikat yang didekatkan (kepada Allah) berebut mencatatnya dan membawanya kelangit.

Imam Tarmizi meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata Rasulullah bersabda "Tadi malam,  Rabbku Tabaraka wa Ta'ala mendatangiku dalam rupa yang paling indah." (Perawi menduga bahwa ia berkata, 'Dalam Mimpi'). Lalu dia berfirman, 'Wahai Muhammad, tahukah engkau mengapa para malikat yang mulia saling berebut?"

Rasulullah bersabda, 'Aku menjawab, tidak. Dia lalu meletakkan tangan-Nya diantara kedua pundakku sehungga aku merasakan kesejukan di dadaku (atau beliau mengatakan, 'Di leherku'). Setelah itu aku mengetahui apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi.'

          3. Jaminan Kehidupan dan Kematian yang Baik

Keutamaan berjalan kaki untuk melaksanakan sholat jamaah tidak cukup hanya di perebutkan oleh para malaikat muqarabun saja, tetapi Allah juga menjadikannya sebagai sebab untuk memperoleh jaminan kehidupan dan kematian yang baik. Telah disebutkan dalam lanjutan hadist : "Dan siapa yang mengerjakan hal itu (maksudnya ketiga amalan yang telah disebutkan di dalam hadits tadi, diantaranya adalah berjalan kaki untuk melaksanakan sholat jamaah) niscaya ia akan memperoleh kehidupan dan kematian yang baik."

Alangkah besar agungnya jaminan ini, yaitu jaminan yang berupa kehidupan yang baik. Siapakah yang menjanjikan hal itu ? Dialah Allah yang Maha Esa. tiada seorangpun yang lebih menepati janjinya daripaa allah.

        4. Penghapus Dosa dan Penyebab Tingginya Derajad

Allah juga menjadikan amalan berjalan menuju masjid sebagai salah satu sebab penyucian seorang hamba dari dosa-dosa. Telah disebutkan dalam hadits yang lalu : "Dan kesalahan-kesalahan (akan diampuni) seperti pada hari ketika ia dilahirkan oleh ibunya".

Saya cantumkan pula beberapa hadits lainya yang menjelaskan hal tersebut. Langkah menuju masjid merupakan penyebab dihapusnya kesalhan-kesalhan dan dan ditinggikan derajad seorang hamba. Diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda : 

"Maukah kalian aku tunjukan amlan-amalan yang dengannya Allah menghapus kesalhan-kesalhan dan mengangkat derajad?"Para sahabat menjawab, "tentu ya Rasulullah." Beliau kembali bersabda, "Menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak disukai, banyak melangkah kemasjid, dan menunggu sholat sesudah melaksanakan sholat. itulah ar-ribath."

Didalam riwayat Imam Malik disebutkan, "Itulah ribath"

Ar-Ribath asal mulanya sebagai mana yang diucapkan oleh Imam Ibnul Atsir adalah tinggal dimedan jihad serta mengikat kuda dan mempersiapkannya (bersiap siaga menghadapi musuh). Nabi menyerupakan ibadah-ibadah tersebut dengan ribath. Penyerupaan ini juga menegaskan betapa besar kedudukan ketiga amalan yang telah disebutkan didalam hadits, yang salah satunya adalah banyak melangkah menuju masjid.

Jangan sampai ada yang berpandangan bahwa yang menjadi penghapus dosa hanyalah langkah menuju masjid saja. Tetapi, langkah-langkah menuju rumah juga termasuk penyebab dihapusnya dosa dan ditinggikanya derajad.

        5. Mendapat Pahala Orang Yang Berhaji dan Ihram

Di antara dalil yang menunjukan keutamaan berjalan ke masjid untuk melaksanakan sholat fardhu secara berjamaah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Abu Dawud dari Abu Umamah,  Bahwa Rasullullah bersabda :

"Siapa yang keluar dari rumahnya untuk melaksanakan sholat wajib berjamaah dalam keadaan suci, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji yang sedang Ihram".

Zainul Arab menjelaskan bahwa sabda beliau, "Seperti pahala orang yang berhaji dan telah mengenakan pakaian Ihram", yaitu sempurna pahalanya.

Allahu Akbar, betapa besar pahala orang yang pergi ke masjid. Tiap muslim yang tiap harinya keluar untuk melaksanakan sholat lima waktu sama dengan pahala orang yang berangkar untuk melaksanakan haji dalam keadaan Ihram sebanyak lima kali. Jika pahala yang diperuntukan keluar untuk melaksankan sholat berjamaah saja demikian besar, lantas bagaimana dengan pahala sholat berjamaah? Bisa anda jadikan renungan.

        6. Mendapat Jaminan Dari Allah

Di antara dalil yang menunjukan keutamaan pergi ke masjid adalah sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Nabi bahwa siapa saja yang keluar untuk melaksanakan sholat, maka dirinya berada pada jaminan Allah. Imam Abu Dawud bersabda :

"Tiga golongan yang semuanya dijamin oleh Allah, yaitu orang yang keluar untuk berperang di jalan Allah, maka dirinya dijamin oleh Allah hingga Dia mewafatkannya lalu memasukanya ke jannah atau mengembalikannya seraya membawa pahala dan ghanimah yang diperoleh. Kemudian orang yang pergi ke masjid, Allah akan menjaminnya hingga dia mewafatkannya dan memasuknya ke jannah. Atau Dia mengembalikannnya seraya membawa pahala. kemudian orang yang masuk kedalam rumahnya seraya mengucap salam, maka ia dijamin oleh Allah."

Betapa meyakinkan dan besarnya jaminan ini. Adakah jaminan yang mungkin lebih meyakinkan atau semisal dengan jaminan Sang Maha Pencipta, Yang Mahakuasa, Yang Menentukan, Yang Esa, Mahasuci lagi Mahatinggi?

        7. Dicatat Dalam Keadaan Sholat Hingga Kembali Kerumahnya

Di antara dalil yang menunjukan keutamaan sholat berjamaah di masjid adalah siapa saja yang keluar untuk itu, maka dirinya dinilai berkat rahmat Allah dan karuniaNya berada dalam keadaan sholat. Imam Abu Dawud telah meriwayatkan dari Ka'ab bin 'Ujrah, bahwa Rasulullah bersabda :

"Jika salah seorang dari kalian berwudhu seraya menyempurnakan wudhunya lalu keluar menuju masjid, maka janganlah menjaring kedua tanganya, karena ia dalam keadaan sholat."

Hadits tersebut telah ditakhrij pula oleh Imam Ibnu Hibban di dalam Shahih-nya. Beliau memberinya judul : Allah mencatat (pahala) orang yang keluar ke masjid untuk melaksanakan sholat fardhunya selama ia berjlan di jalan yang menuju masjid.

        8. Mendapat Berita Gembira Bagi Yang Berjalan Dikegelapan

Nabi menyampaikan kabar gembira melalui wahyu yang diturunkan kepadanya tentang sholat yang paling afdhal dan keselamatan yang paling baik bagi orang-orang yang berjalan ke masjid di kegelapan dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat. Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi, bahwa Rasulullah bersabda :

"Hendaklah orang-orang yang berjalan di kegelapan menuju masjid bergembira dengan (mendapatkan) cahaya yang sempurna pada hari kiamat."

Ath-Thayyibi menuturkan bahwa dengan menyifati kata cahaya dengan sempurna dan mengaitkannya dengan hari kiamat, hal ini menyisaratkan kepada wajah kaum mukminin pada hari kiamat sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah :

"...Sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan 'Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami....'."(At-Tamrin: 8).

        9. Mendapat Tempat Singgah Di Surga

Di antara dalil yang menunjukan keutamaan berjalan kaki ke masjid adalah hadits yang diriwayatkan oleh Asy Syaikhani dari Abu Hurairah, Bahwa Nabi Bersabda :

"Siapa yang pergi ke masjid dan pulang darinya, niscaya Allah akan menyiapkan untuknya persinggahanNya di surga setiap kali ia pergi dan pulang."

Lafal nuzulun-dengan huruf nun dan zain yang berharkat dhammah- berarti satu tempat yang dipersiapkan untuk disinggahi. Jika huruf zain tersebut berharkat sukun, maka berarti tempat yang dipersiapkan bagi seorang yang datang, baik itu tamu maupun selainya.

Jika persinggahan bagi orang yang pergi dan pulang dari masjid dipersiapkan oleh Allah Rabb Penguasa Langit dan Bumi, Pencipta segala alam semesta, lantas seperti apakah persinggahan itu ?

Jika balasan bagi orang yang pergi dan pulang dari masjid saja adalah sedemikian besar, lantas pahala seperti apakah yang diberikan bagi orang yang melaksankan sholat berjamaah di masjid ?

Imam Ibnu Khuzaimah telah meriwayatkan hadits lain yang tercantum di dalam Shahihnya dengan judul : Balasan yang telah dipersiapkan oleh Allah berupa perssinggahan di surga bagi orang yang pergi kemasjid dan kembali kepadanya. Ibnu Hibban juga membuat BAB tersendiri dengan judul : Persiapan Allah berupa persinggahan di surga bagi orang yang pergi dan kembali melaksanakan sholat. 

 










Komentar

Sidebar